Senin, 23 Maret 2020

Yesica Sitorus, 20 Maret 2020

Hasil gambar untuk penyimpangan seksualitas

MATA KULIAH PBDK (SEKSUALITAS)
A.    Bagaimana pandangan anda terhadap pacaran yang dianggap sebagai gerbang utama penyimpangan seksual!
JAWAB :
Pacaran merupakan proses saling mengenal antar dua individu dan proses saling berhubungan yang tumbuh di antar perempuan dan laki-laki. Pacaran merupakan saat dimana individu mencari pasangan karena pacaran merupakan proses menuju ke tingkat yang lebih tinggi yaitu pernikahan. Tetapi di jaman sekarang ini banyak anak-anak yang belum cukup umur sudah banyak melakukan hubungan berpacaran yang sebenernya belum diperbolehkan untuk mereka berpacaran.
Pacaran bagi sebagian kalangan remaja sudah bukan hal yang asing lagi. Bahkan banyak remaja memiliki anggapan bahwa kalau masa remaja adalah masa berpacaran, jadi remaja yang tidak berpacaran justru dianggap sebagai remaja yang kolot atau ketinggalan jaman dan tidak mengikuti perubahan jaman saat ini. Pacaran sehat sendiri sering dimaknai sebagai suatu proses pacaran dimana kedua individu dilarang berkontak dalam tindak kekerasan fisik, yang bisa memengaruhi pada perilaku seksual yang beresiko.
Menurut saya di jaman sekarang ini, pacaran dianggap kepada keinginan kita atua keinginan individu untuk mengetahui bagaimana rasanya pacaran. Karena didorong rasa ingin tahu individu akhirnya dia terjerumus kedalam pacaran padahal usia dia yang masih belum cukup. Lagi di jaman saat ini rentan pacaran di usia SD sudah banyak, bahkan sudah mulai berani untuk saling menggengam tangan, berpelukan, bahkan sampai berciuman di tempat umum. Banyak dari mereka yang memang sengaja untuk memperlihatkan bahwa mereka sedang berpacaran dan mengupload nya ke media sosial untuk diliat kebanyakan orang.
Bagi mereka yang tidak tau pacaran sehat pasti akan menyimpan ke gaya pacaran yang tidak sehat, seperti melakukan penyimpangan-penyimpangan seksualitas yang berawal dari saling berpegangan tangan naik hingga melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan. Selain itu dampak pacaran juga sangat besar. Saat dua individu duduk dibangku sekolah jika pasangan tidak saling mengerti akan menggangu proses dan aktifitas belajar, sehingga membuat mereka tidak fokus atau tidak konsen belajar.
Lalu kekerasan seksual pemerkosaan dalam pacaran adalah bentuk kekerasan seksual dalam pacaran. Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Indonesia mengategorikan kekerasan jenis itu sebagai kekerasan dalam pacaran (KDP). KDP secara seksual terjadi ketika seseorang diserang secara seksual oleh orang lain yang dikenal dan dipercaya, seperti teman kencan. Kekerasan seksual dapat juga terjadi saat korban mabuk di suatu pesta, misalnya pesta saat mereka mabuk dan mudah untuk pelaku mengicar remaja saat keadaan mabuk.
Pengetahuan seksuallitas menurut Wildan (dalam Almirah  et al, 2006) merupakan pengetahuan yang menyangkut cara seseorang bersikap atau bertingkah laku yang sehat, bertanggung jawab, serta tahu apa yang dilakukannya dan apa akibat bagi dirinya, pasangannya, dan masyarakat sehingga dapat membahagiakan dirinya juga dapat memenuhi kehidupan seksualnya.
Jadi menurut saya, betul jika pacaran itu merupakan gerbang utama atau gerbang awal menuju penyimpangan seksual. Tetapi bagi mereka yang mampu menahan rasa hawa nafsu mereka, mereka bisa menjalankan pacaran yang sehat. Tetapi bagi mereka yang tidak tau tentang konsep pacaran yang sehat akan menyimpang ke arah pacaran yang tidak sehat.










B.     Siapakah yang harus disalahkan, sehingga banyak yang terjadi penyimpangan seksualitas!
JAWAB :
Menurut saya orang tua sebagai pendidik di lingkup keluarga memiliki peran yang sangat amat penting dalam menghalau atau mencegah terjadinya penyimpangan seksualitas. Dengan memberikan arahan sedari kecil untuk memberitahukan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk seorang anak melakukan sesuatu. Namun, semakin bertumbuhnya usia anak biasanya anak akan banyak mengurasi interaksi kepada kedua orang tuanya.
Selain orang tua, keadaan lingkungan yang biasanya memengaruhi penyimpangan seksualitas. Jika individu tinggal didaerah yang kotor, suka melakukan hal-hal penyimpangan individu juga kelak akan melakukan penyimpangan itu juga. Tidak seperti individu yang tinggal didaerah nyaman, bersih, dan saling menghargai.
Tidak dipungkiri adanya kecenderungan gaya hidup pergaulan bebas saat ini terutama di kota-kota besar. Tanpa adanya bimbingan dan pengarahan, termasuk didalmanya problematika dan wawasan seksualitas, seorang anak rentan mengikuti gaya hidup yang salah tersebut. Apalagi sekarang perkembangan jaman sudah makin meningkat signifikan sehingga orang tua sulit untuk mengontrol anak mereka. Melalui iklan di internet, tontonan film yang tidak mendidik membuat anak akan menjadi menyimpang.
Penyimpangan seksual adalah aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatakan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Selain itu kurangnya pengetahuan remaja tentang seksualitas menjadi kunci utama permasalah dalam penyimpangan seksualitas. Biasanya orang-orang yang mengalami penyimpangan seksual menyembunyikan perilaku mereka dan tidak mau mengakuinya. Mereka menolak mengakui perilaku seksual yang menyimpang dari norma sosial, moral, dan agama karena kekhwatiran akanmunculnya penolakan dan diskriminisasi dari lingkunganya.
Masalah nya seksual sangat amat sensitif dan dianggap tabu, baik secara moral maupun normative, akan berpengaruh terhadap nama baik seseorang (Abidin, Anwar Achmad: 2008). Perkembangan masa remaja merupakan menuju kedewasaan sehingga perlu sekali arahan untuk mereka baik arahan secara langsung maupun tidak langsung atau menggunakan media online. Seharusnya pemerintah mulai mempromosikan tentang bahaya penyimpangan seksualitas agar semua masyarakat saling menjaga satu sama lain.
Perilaku seksual menyimpang rentan terjadi pada siapapun, terutama bagi mereka mereka yang kurang memperoleh bimbingan dan pengarahan seputar wawasan seksualitas. Oleh karena itu peran orang tua, guru, sangat penting dalam menanamkan hal ini. Meskipun tabu, tapi sedikit demi sedikit anak harus sudah mengetahui apa itu seksualitas dan supaya anak tidak menyimpang ke arah yang salah.


















C.    Sudah rusakkah, nilai dan norma agama, sehingga tidak mampu menangkal penyimpangan seksualitas!
JAWAB :
Pengertian menurut Fraenkel (1997) “Nilai adalah ide atau konsep tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh seseorang”. Menurut Danandjaja, nilai merupakan pengertian-oengertian yang dihayati seseorang mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar atau kurang benar (Sofyan Sauri dan Herlan Firmansyah: 2010:9). Menurut Steeman dalam Adisusilo (2012:57) menjelaskan nilai adalah sesuatu yang memberi makna pada hiudp, yang memberi acuan, titik tolak dan tujuan hidup. Jadi kesimpulannya nilai adalah ide atau pemikiran tentang apa yang penting dan tidak penting yang dipikirkan oleh seseorang.
Sedangkan norma menurut Sastrapratedja dalam Adisusilo (2012:54) menjelaskan Norma adalah aturan, ukuran, patokan, kaidah bagi pertimbangan dan penilaian atas perilaku manusia. Dari paparan diatas nilai merupakan sesuatu yang dapat memeberi makna bagi kehidupan manusia agar lebih baik karena memiliki tujuan hidup dalam nilai juga memberi tujuan atau arah kehidupan harus menuju untuk bertingkah laku yang baik dalam kehidupan atau lingkungan. Salah satu nilai dalam penyimpangan seksualitas adalah nilai sosial berarti seorang sudah mendapat pengaruh mengenai pedoman dalam berpiralu sehari-hari  atau dasarnya individu tersebut punya suatu hal didalam dirinya memang tidak baik.
Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengan kata lain penyimpangan adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri terhadap kehendak masyarakat. Lalu kurangnya pendekatan kepada Tuhan, kurangnya beribadah membuat iman dia lemah dan tidak kuat menahan hawa nafsunya sebagai manusia. Nilai nilai agama yang kurang diterapkan di keluarga juga membuat individu nantinya akan lemah saat bersosialisasi dan cenderung ia akan melakukan penyimpangan ke arah yang salah salah satunya penyimpangan sexualitas.
Ironisnya justru banyak masyarakat yang merasa bangga ketika melakukan penyimpangan salah satunya adalah perilaku penyimpangan seksualitas yang marak terjadi di kehidupan saat ini. Individu yang menyimpang ke arah seksualitas berarti pemikirannya sudah dipengaruhi, nilai nilai dan normanya sudah dirubah ke arah yang salah. Baik oleh faktor lingkungan, pertemanan, bahkan faktor keluarga.
Biasanya orang yang menyimpang seksualitas dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut beberapa sumber yang saya baca terdapat faktor ekonomi, secara ekonomi kemiskinan dapat diartika sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika diartikan dengan pendapat dan kebutuhan dasar maka kemiskinana dapat diukur secara langsung, yaitu ketika pendapatan masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar minimum maka dikatakan miskin, banyak orang yang mencari penghasilan dengan berbagai cara salah satunya dengan menyimpang ke arah seksualitas.
Dia tau dia salah dalam agama, dalam norma sosial, tetapi karena faktor ekonomi individu terpaksa melakukannya agar dapat memenuhi kebutuhan ekonominya dan keluarganya. Sehingga ia terjerah dalam kasus perdagangan manusia, kasus narkoba, bahkan hingga menjadi seorang PSK. Lalu faktor lingkungan dan teman-teman, individu yang kesehariannya bergabung dengan sepergaulan yang mengarah ke hal yang salah. Dan juga lingkungan sekitar merupakan lingkungan yang bergaulnya sudah diluar batas, maka individupun akan terbawa arus pertemanan. Maka rusaklah nilai dan norma norma yang ada dan mereka tidak mampu untuk menahan penyimpangan penyimpangan seksualitas yang ada.












D.    Kurang tegaskah, aturan dan perundangan saat ini! Perlukan hukuman mati atau kebiri sehingga membuat jera pelaku penyimpangan seksualitas!
JAWAB :
Banyak kasus kekerasan seksual apalagi kekerasan seksual terhadap anak yang membuat masyarakat sekitar menjadi takut dan merasa tidak nyaman dalam hidup berumah tangga maupun bermasyarakat. Hal ini mengakibatkan suana yang tidak tentram dan aman tidak akan dirasakan  lagi di lingkungan sekitar. Tindak kekerasan seksual merupakan tindakan yang merugikan orang lain karena tindak kekerasan seksual adalah suatu bentuk pelanggaran terhdap norma-norma sosial dan hukum.
Dengan demikian mereka yang melakukan tindak kekerasan seksual iberikan sanksi pidana sesuai engan undang-undang yang berlaku sebagai bentuk kebijakan hukum atas kejahtannya yang dilakukannya. Tingkah laku manusia yang jahat, immoril, dan antisosial itu membuat masyarakat marah dan menimbulkan kejengkelang dikalangan masyarakat dan sangat merugikan umum. Karenanya, kejahatan tersebut jangan dibiarkan terus berkembang dan tumbuh didalam kehidupan masyarakat, maka tindak kekerasan seksual keamanan, an keselamatan masyarakat.
Warga masyarakat secara keseluruhan, bersama dengan lembaga-lembaga resmi yang berwenang seperti kepolisisan, kejaksaa, pengadilan, bahkan lembaga permasyarakatan, dan lain-lain wajib menanggulangi kejahatan sejauh mungkin. Denganemikian untuk dapat menanggulangi kejahatan seksualitas terutamanya sejauh mungkin. Dengan demikian tindak kekerasan seksual dengan memberikan hukum yang sesuai dengan kejahatan yang dilakukan untuk memberikan efek jera terhadapnya sehingga dapat mengurangi sejauh mungkin tindak kekerasan seksual terhadap individu.
Penanggulangan dengan jalur hukum maka telah ada kebijakan kebijakan hukum alam hal pemberian sanksi pidana terhadap mereka yang melakukan tindak kekerasan seksual. Hukuman mati sebenarnya perlu jika memang benar orang itu sangat amat bersalah, tapi jarang bahkan di Indonesi sendiri melakukan hukuamn itu karena akan membuat masyarakat kesal karena hanya seksualitas seseorang dihukum mati. Karena di Indonesia seksualitas itu sendiri sangat amat banyak dan sangat amat meningkat.
Pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin, kita sebagai warga negara harusnya membantu pemerintah jika melihat kejadian tersebut mari kita tegur agar lingkungan sesama kita menjadi nyaman, jangan menunggu pemerintah jika kita sebagai warga tidak ada aksi untuk membantu para pemerintah.























E.     Seperti apa peran keluarga seharusnya dalam pendidikan seksualitas!
JAWAB :
Komunikasi antara orangtua dan anak dapat berupa bimbingan orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan anak, pemberian motivasi, pendidikan agama dalam keluarga. Tujuan dari komunikasi anatara anak dengan orang tua adalah untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan, membuat keputusan dengan cermat, untuk mengendalikan dorongan dorongan atau keinginan keinnginan yang kurang baik serta membantunya dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan pada umumnya agar remaja tidak terjerumus dalam perilaku menyimpang. Adanya komunikasi yang baik dengan orang tua diharapkan anak mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk tentang seks untuk diirnya sendiri.
Ketika orangtua mendegarkan secata aktif, kemampuan anak untuk mengungkapkan perasaan dan isi hatinya dirangsan dan semakin meningkat. Adanya rasa percaya pada orang tua membuat anak ingin menceritakan segala hal tentang dirinya kepada orang tua. Dengan demikian pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi antara orang tua dan anak mempunyai pengaruh yang penting dalam pembentukan sikap dan perilaku seks bagi remaja (Amrilaah, et al: 2006).
Sikap dan perlakuan orangtua pada anak maa dini sangat berpengrahu bagi persepsi dan perilaku sesksual remaja (Pangkahila, 2007). Melalui komunikais yang baik, orang tua dapat mengajak dan menemukan pemahaman-pemahaman mengenai seksualitas dan perilaku sekssual yang bertanggung jawab pada remaja. Dengan komunikasi orang tua dan anak yang baik, orangtua juga dapat segera menyadari masalah-masalah yang terjadi pada diri anak remajanya dan dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut (Wulandari, et all: 2006).
Komunikasi orangtua dan anak dikatakan efektif atau berkualitas bila kedua belah pihak saling dekat, saling menyukai dan komunikasi dianata keduanya merupakan hal yang menyenangkan dan adanya keterbukaan sehingga tumbuh sikap percaya. Komunikasi yang efektif dilandasi adanya kepercayaan, keterbukaan, dan dukungan yang positid pada anak agar anak dapat menerima dengan baik apa yang disampaikan oleh orang tua.
Komunikasi menurut Musliha dan Fatmawati mengemukakan bahwa pengertian komunikasi adalah pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain terlepas percaya atau tidak. Tetapi informasi yang ditrasnfer haruslah dimengerti oleh penerima (Musliha dan Fatmawati, 2010:1). Komunikasi interpersonal yang sehat memungkinkan penyelessaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan persoalan (La Ode, 20212:47).
Kualitas komunikasi orangtua dan anak ialah lebih dari percakapan dan berfokus pada pesan yang disampaikan, apa yang didengar, dan pesan yang dimengerti, dimana proses penyampaian atau pertukaran informasi anatar orangtua dan anak dilandasi saling percaya, dukungan positif, keterbukaan, dan hubungan yang sehingga tumbuh sikap saling ppercaya anak agar dapat menerima dengan baik apa yang disampaikan oleh orangtua.


















F.     Pemerintah harus membuat program apa untuk meningkatkan kesehatan seksualitas dan mencegah terjadinya penyimpangan seksualitas!
JAWAB :
Menurut BKKBN dalam berita Nesstand, 2012 jumlah remaja di Indonesia terbilang besar yakni 26,7 persen dari total penduduk. Apabila tidak dipersiapkan dengan baik, maka remaja akan sangat beresiko terhadap perilaku penyimpangan seksual.
Menurut hasil penelitian Kementrian Kesehatan di empat kota yakni Jakarta Pusat, Medan, Bandung, dan Surabaya sebanyak 35,9 persen remaja memiliki teman yang sudah pernah melakukan hubungan sexual sebelum menikah dan 6,9 persen responden telah melakukan hubungan sexual pranikah (Merdeka.com, 2013).
Praktisi kesehatan mental, seperti konselor, psikolog, atau pekerja sosial, dapat membantu individu mendapatkan pengetahuan tentang fungsi seksual yang sehat dan tentang seksualitas (Burlew and Capuzzi, 2002). Dengan bantuan pemerintah untuk banyaknya konselor konselor yang mau memberikan penyuluhan tentang seksualitas diharapkan mampu untuk menurunkan angka seksualitas yang ada di Indonesia saat ini. Program program seperti KKR untuk perempuan yang belum menikah hanya ditekankan pada isu-isu moral dan promosi abstinen tidak beruhubgan dengan seks. Jadi masyarakat tidak tau hal tentang seksualitas yang sebenarnya, mereka hanya seperti di ceramahi tentang moral moral yang ada.
Menuru Megawangi, mengembangkan generasi penerusb angsa yang berkarakter baik adalah tanggung jawab semua pihak. Tetapi, tentu saja hal ini tidak mudah, oleh karena itu diperlukan kesadaran dari semua pihak bahwa pendidikan karakter merupakan PR yang sangat penting untuk dilakukan segera. Terlebih melihat kondisi karakter bangsa saat ini yang memprihatinkan serta kenyataan bahwa manusia tidak secara alamiah tumbuh menjadi manusia yang berkarakter baik, sebab menurut Aristoteles hal itu merupakan hasil dari usaha seumur hidup individu dan masyarakat (Megawangi, 2013).
Menurut saya karena perkembangan saat ini yang sudah semakin maju dan semakin cepat seharusnya pemerintah mulai update tentang teknologi yang lebih canggih lagi. Dengan membuka sekolah perkembangan anak yang masuk dalam usia kritis yang akan membentuk pribadi dan karakternya kelak akan seperti apa. Membuka sekolah perkembangan anak bukan maksud seperti membuka sekolah sekolah seperti sekolah dasar melainkan membuka sekolah dasar lewat aplikasi-aplikasi yang bisa di unduh di telepon seluler individu masing-masing.
Mengapa karena seperti ruang guru, orang-orang bisa mengakses pelajaran dan lebih tau lagi semakin pintar dalam berfikir. Saya harap dengan pemerintah membuka sekolah perkembangan anak akan membuat anak-anak mulai berpikir kritis dan kelak saat mereka dewasa tidak akan menyimpang ke arah yang tidak baik, melainkan sudah tertanam hal hal potif sedari dini. Selain itu dengan adanya sekolah perkembangan anak orang tua juga harus diberikan penyuluhan oleh pemerintah melalui PPNI agar orang tua juga bisa memberikan pelajaran yang terbaik untuk anak mereka. Agar kesehatan seksualitas semakin meningkat diantar kalangan masyarakat.


















G.    Bagaimana perawat harus bersikap terhadap aspek seksualitas dalam pemberian asuhan keperawatan!
JAWAB :
Perawat profesional (Potter and Perry, 1998), care giver yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, kelompok, keluarga atau masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sedeerhana sampai masalah yang komplek. Lalu Client acvocate atau pembela klien, membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan. Pembelaan klien termasud memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien.
Lalu perawat profesional juga harus menunjukan perilaku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukan dalam sistem. Perawat bersikap dalam asoek seskualitas pemebrian asuhan keperawatan juga harus bersikap mempunyai kasih sayang, mempunyaia rasa empati dan dapat dipercaya oleh pasien, karena rahasia pasien ada di tangan kita, kita tidak boleh semena menanya untuk membeberkan fakta informasi tentang pasien kepada orang lain.
Selain itu perawat juga memberikan motivasi kepada pasien yang terkena dampak seksualitas dengan cara memotivasi dirnya, membuat pasien percaya kepada kita karena keperacayaan pasien adalah kunci utama kita untuk mendapatkan perhatian dari pasien. Kita juga harus menunjukan sikap seorang perawat ketika akn memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami penyimpangan seksualitas.
Pentingnya bimbingan spiritual juga dalam kesehatan telah menjadi ketetapan dalam WHO tahun 1984 yang menyatakan bahwa aspek agama merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya. Perawat memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, dan spiritual klien karena perawat yang komperhensif tersebut pasien senantiasa mendudukan perawat dalam tugas mulia mengantarkan pasuen diakhir hayatnya, Akan tetapi kebutuhan tersebuy seringkali dianggap tidak penting bagi perawat, banyak perawat merasa tidak nyaman atau kurang siap dalam memberikan asuhan spiritual dan sering menghindar. Walaupun spiritual manfaatnya sangat besar, alasan keraguan an ketidakpasitian personal dapat memunculkan perasaan tidak mampu membantu klien dalam memberikan asuhan spiriual.
Kenapa spiritual menjadi aspek yang penting untuk kita sebagai perawat apalgai dalam asuhan untuk pasien yang menglami penyimpangan seksualitas agar kita bisa menanamkan benih-benih spiritual yang baik didalam diri pasien dan pasien bisa berubah juga menjadi seorang yang lebih baik lagi. Agar ia mampu menahan hawa nafsunya dan tidak melakukan perbuatan yang salah lagi di kemudian harinya, perawat memberi bekal sedari dini.






















H.    Proyek inovasi apa yang harus diciptakan untuk mencegah terjadinya penyimpangan seksualitas!
JAWAB :
Para remaja dalam hal ini mahasiswi lebih suka berbicara sex dikalangan teman-temannya,baik itu perempuan maupun laki laki. Jika hubungan intim itu terpisah atau mendapat hambatan, maka mereka tidak akan kehilangan jati diri dan lebih ceoat utnuk menyesuaikan diri dnegan kehidupan dalam lingkungan pergaulan lainnya. Sebagai konsekuensi proses sosialisasi norma norma yang berhubungan dengan batas bata pola dan etika pergaulan semakin berkurang maka pengaruh pola pergaulan bebas cenederung lebih ominan merasuk kedalam kebiasaan baru. Sex sebagai kebutuhan manusia yang alamiah tersebut dalam upaya pemenuhan cenderung didominasi oleh dorangan perilaku sex diluar batas hak-hak kehormatan dan susila kemanusiaa. Bahkan mahasiwi dan mahasiwsa seharusnya sudah tau apa dampak yang akan terjadi.
Bebebrapa hal yang mempengaruhi hal remaja dalam hal ini mahasiwi dalam melakukan perilaku sex diantaranya adalah gagalnya sosialisasi norma-norma dalam keluarga, terutama keyakinan agama dan moralitas, semakin terbukanya peluang pergaulan bebas setara dengan kuantitas pengetahuan tentang perilaku sex pada linkugan sosial dan kelompok pertemanan. Kekosongan aktivitas fisik dan rasio dalam kehidupan sehari-hari sensitifitas penyerapan dan penghayatan terhdapat struktur pergaulan sex bebas relatif tinggi, rendahnya keperdulian dan kontrol sosial adanya kemudahan dalam mengantisipasi resiko kehamilan.
Melalui pembahasan diatas menurut saya proyek inovasi yang harusnya dikembangkan saat ini adalah dengan adanya STOP SEXUALITAS dengan menambah agen-agen mahasiswa dan mahasiswi yang menjadi agen untuk memberhentikan penyimpangan seksualitas yang semakin marak. Dengan adanya perkembangan jaman saat ini semakin mudahnya kita untuk mendeklarasikan sesuatu, mengajak para generasi muda untuk berpikir lebi jauh kedepan apa yang akan terjadi jika mereka melakukan hal tersebut, membeberkan informasi-informasi tentang penyakit apa yang terjadi jika mereka melakukan penyimpangan seksualitas.
Lalu pemerintah juga membantu dengan tidak lagi menjual bebaskan alat-alat dewasa yang di Indonesia sendiri sangat mudah didapatkan dan membuat para generasi muda suka sekali untuk melakukan penyimpangan penyimpangan seksualitas. Pemerintah yang melarang tetapi pemerintah sendiri yang menjual bebaskan alat-alat tersebut seperti alat kontrasepsi yang dijual di beberapla swalayan yang sangat bebas dan harganya yang benar-benar terjangkau.
Mari kita bersama sama mendeklarasikan untuk stop penyimpangan seksualitas agar menjadi generasi muda yang aktif cerdas dan cermat untuk membangun bangsa dan negara kita tercinta.
DAFTAR PUSTAKA
Angeline, Susan., Ronda, Daniel. 2011. Pemulihan Gambar Dir Bagi pekerja Seks Komersial       di Pusat Pelayanan Satuan Karya Wanita Mattiro Deceng Makasar. Makasar. 9:2
Budi Lenggono. 2016. Artikel Pengaruh Pacaran Pada Remaja. Dalam Kompasiana, 28   April 2016.
BKKBN : Seks Bebas Masalah Utama Remaja. 28 Nopember 2012. Berita Satu Newstand           Jakarta.
Efendi, Ferry., Makhfudli. 2015. Keperawatan Kesehatan Komunitas. [ebook]. Airlangga             University.
Evi, Sudirman Nair, Suriah. 2013. Sexual Behavior in Teen Dating at Kairatu 2 High School         in West Seram Regency. hal 250-256.
Fadhillah. 2017. Upaya Antisipasi Perilaku Sex Bebas di Kalangan Mahasiswi Kebidanan.            Jurnal Ners dan Kebidanan, Volume 4, No. 3
Masmuri., Kurniawan Syamsul. Penyimpangan Seksual Sebuah Interpretasi Teologi,          Psikologi, dan Pendidikan Islam. Jurnal Penyimpangan sesksual. 100-112.
Mertia, Nifa Evidanika., Hidayat, Thulus., Yuliadi, Istar. Hubungan antara pengetahuan seksualitas dan kualitas komunikasi orangtua dan anak dengan perilaku seks bebas             pada remaja siswa-siswi man GONDANGREJO KARANGANYAR. Surakarta:                   Universitas Sebelas Maret.
Prasanti, Ditha., Fitriani, Dinda Rakhma. 2018. Pembentukan Karakter Anak Usia Dini:    Keluarga, Sekolah, dan Komunitas. Jurnal Obsesi. Vol 2 No 1. 13-19
Prihatiningtyas, Mukti. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Sikap Perawat       Terhadap Spiritual Care di Rumah Sakit DKT Yogyakarta. [naskah publikasi]    Yogyakarta:STIKES AISYIYAH
Kiran, Yuke., Dewi, Umi Sri Puspita. Pengetahuan dan Sikap Perawat dalam Memenuhi Kebutuhan Psikologi dan Spiritual Klien Terminal.
Rahardjo, Wahyu., Saputra, Maizar., Hapsari, Indria. 2015. Harga Diri, Sexting dan Jumlah         Pasangan Seks yang Dimiliki Pria Lajang Pelaku Perilaku Seks Beresiko. Jurnal          Psikolog Gundarma. 42:2. 101-114
Rahmawati, Riza. 2016. Penyimpangan Sosial Human Trafficking. Makasar: FKIP Unismuh,        Vol IV:1
Rohmaniah, Siti. 2018. Pendidikan Seks Bagi Remaja [tesis]. Yogyakarta: UIN                  Sunan Kalijaga.
Sitompul, Anastasia Hana. 2015. Kajian Hukum Tentang Tindak Kekerasan Seksual Terhadap      Anak di Indonesia. Lex Crimen Vol. IV/No.1/Jan-Mar/2015.
Yarza, Husnin Nahry., Maesaroh, Yarza., Kartikawati, Eka. 2019. Pengetahuan Kesehatan           Reproduksi Remaja Dalam Mencegah Penyimpangan Seksual. Jurnal Pengabdian                     Kepada Masyarakat. 16:1.



0 komentar:

Posting Komentar

Thank U

Hi, thanks sudah menyempatkan waktu untu membaca beberapa blog saya hope u like it, jangan lupa untuk share agar semua orang bisa mengetahui informasi yang ada

quotes

Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apapun. - Voltaire

Popular Posts

Blog Archive