Yesica Sitorus, 20 Maret 2020
PSIKOSEKSUAL
(LGBT KASUS REYNAHRD SINAGA)
sumber : Kompasiana
7 Januari 2020
(LGBT KASUS REYNAHRD SINAGA)
sumber : Kompasiana
7 Januari 2020
Isu lesbian, gay, biseksual dan transgender menjadi
wacana yang saling berkontradiksi, baik di masyarakat umum maupun media massa.
Sebagian masyarakat menganggap LGBT sebagai sebuat penyakit sosial, sebagian
lainnya menempatkan LGBT sebagai pilihan hidup. LGBT kini sedang marak
diberitakan diberbagai media baik media cetak maupun media non cetak. Sebagian
masyarakat mendukung sebagian masyarakat lagi tidak mendukung. Penyimpangan
seksualitas yang terjadi di Indonesia bahkan di luar Indonesia pun tidak dapat
diatas lagi.
Makin bertambah canggihnya ilmu makin banyaknya
penyimpangan yang terjadi. Sebagian orang yang melarang adanya LGBT mendasarkan
diri pada ajaran agaman yang melarang perilaku LGBT dan norma kesusilaan.
Selain itu, LGBT dianggap menentang kodrat manusia yang diciptakan berpasangan
agar dapt memiliki keturunan. Secara umum juga hukum nasional Indonesia tidak
memberikan ruang bagi kelompok LGBT walaupun tidak ditetapkan sebagai tindak
pidana.
Seperti di Kota tempat saya tinggal yaitu kota sukabumi
Komi Penganggulanan Aids (KPA) Kota Sukabumi menyatakan, da ribuan gay atau
lelaki seks lelaki dari hasil pemetaan sekaligus pendataan yang dilakukan
sepanjang 2018. Gay sebanyak 1.320 orang, namun 2017 menurun menjadi 1.080
orang, dan untuk 2018 jumlahnya masih di angka ribuan. Seperti topik yang akan
saya bahas yaitu mengenai kasus Reynhard Sinaga Gay yang melakukan penyimpangan
seksualitas bahkan terbesar di dunia yaitu dengan kasus 159 pemerkosaan.
Beberapa bulan yang lalu Indonesia dikejutkan dengan
adanya berita tentang salah satu warga negaranya melakukan hal yang tidak wajar
di negera orang lain. Memalukan bangsa dan negara kita tercinta Indonesia. Reynhard Sinaga yang
pindah ke Inggris sejak 2007, ketika dia berusia 24 tahun. Dia diduga melakukan
perkosaan terhadap ratusan pria. Korban dari Reynhard berusia belasan atau awal
20-an.
Dikenal dengan nama Reynhard Sinaga yang mengejutkan Kota
Manchester, Inggris setelah ia menerima tuduhan 159 kasus pemerkosaan dan
serangan seksual terhadap 48 korban sesama jenis. Terdapat 136 pemerkosaaan
yang dilakukan Reynhard terhadap korbannya berulang kali.
Kejadian perilaku kejahatan seksual tersebut dilakukan
Reynhard Sinaga dalam kurun waktu dua setengah tahun. Yaitu, mulai dari 1
Januari 2015 hingga 2 Juli 2017. (Kompasiana.com). Dilihat dalam BBC Indonesia,
Hakim Suzane Goddard dalam putusannya Senin (06/01/2020) menyebut, Reynhard
tampak sama sekali tidak menunjukan rasa penyesalan dan tidak ambil peduli
terhadap kondisi korban, saat melakukan aksi bejadnya. Bahkan saat vonis hakim
dijatuhkan ia tampak tidak bereaksi sama sekali.
Hal itu dibuktikan dengan sikapnya yang selalu mengaku
bahwa hubungan seksual tersebut dilakukannya berdasarkan suka sama suka.
Disebut, dalam melancarkan aksi pemerkosaanya itu dilakukan di apartemen
miliknya sendiri yang berada di pusat Kota Manchester. Dengan berbagai modus, ia
membujuk korban pilihannya untuk mampir ke tempat tinggalnya, lalu membiusnya
dengan obat yang dicampur dalam minuman alkohol.
Pengadilan berkata bahwa Reynhard mempunyai formula yang
telah diuji untuk menemuka korbannya di luar jlub dalam beberapa menit berjalan
kaki dari tempatnya. Dia akan pergi setelah tengah malam untuk menunggu di luar
klub, biasanya dan memangsa sebagian besar pemuda heteroseksual yang telah
diusir penjaga karena kehilangan kesadaran.
Banyak korban yang ia lakukan askinya sambil merekam
video dan menyimpannya dalam telepon seluler miliknya, hal ini dibuktikan oleh
polisi yang menemukan banyak sekali video porno yang terdapat dalam hp
tersangka Reynhard Sinaga.
Reynhard sinaga sudah sangat melanggar nilai-nilai norma
bahkan agama yang dianutnya, mempermalukan orangtua. Dia mempunyai kepintaran
yang hebat sampai bisa melanjutkan kuliah di luar negri ia sudah mempunyai
tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang lain yang sulit untuk
berkuliah. Disini orang tualah yang akan disalahkan karena tidak berhasil
mendidik anaknya dengan benar. Orang tualah yang di anggap tak mampu bagaimana
memilih dan memilah perbuatan yang benar itulah sebabnya perlu komunikasi yang
baik antara orang tua dan anak sedari kecil agar mereka tidak salah dan tidak
menyimpang ke arah yang salah seperti Reynhard Sinaga.
Lalu dari beberapa artikel yang saya baca Reynhard
mempunyai obat bius yakni GHB yang merupakan obat terlarang kelas C yang
berbentuk cairan ataupun bubuk yang tidak berawarna dan tidak berbau biasanya
laurt dialam air. Obat GHB diyakini bisa menghasilkan perasaan euforia dalam
dosis kecil namun dalam dosis besar bisa menyebabkan kematian. GHB kerab
digunakan oleh para penikmat klum malam agar mereka mudah memangsa para
korbannya. Aksi reynhard pun terbongkar saat salah satu korbannya yang
terbangun dan sadar saat diperkosa kemudian menelopon 999 pada 2 Juni 2017.
Polisi percaya Reynhard akan melanjutkan aksinya jika saat itu korbannya tidak
terbangun.
Kunci utama disini menurut saya adalah nafsu dan
lingkungan, karena apa saya melihat di beberapa media elektronik yang
menjelaskan jika reynhard sinaga tinggal didaerah yang memang lingkugan nya ke
arah penyimpangan seperti tempat para Gay tempat diskotik malam sehingga ia
terbawa oleh arus lingkungan dan tidak bisa menahan hawa nafsunya untuk
melakukan tindakan tersebut.
Lagi kita tinggal di Indonesia kita tinggal dengan nama
Pancasila banyak para kaum LGBT yang memaksa atau mendesak para pemerintah
untuk melegalkan atau menghalalkan jika LGBT itu terjadi di Indonesia. Mereka
ingin mendapatkan hak untuk tindak kekerasan, hak atas persamaan hukum yang
berlaku tidak ada diskriminisasi dan sebagainya, tapi karena kita pancasila dan
kita Indonesia kita harus menolak adanya LGBT di Indonesia dengan segala upaya
dan tindakan.
Frustasi adalah gangguan atau kegagalan dalam mencapi
tujuan (Nashori, 2008). Sebagai perawat kita harus mengenal dulu perilaku
manusia. Perilaku berdasarkan kamus besar bahasa indonesia didefinisikan
sebagai suatu tanggapa atau reaksi individu terhadap rangsangan atau
lingkungan. Jadi, perilaku diartukan sebagai reaksi individu terhadap
rangsangan. Perilaku berdasarkan sudut pandan biologis adalah suatu kegiatan
atau aktivitas organisme yang dapat diamati baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pada kaitan dengan psikologis, perilaku mempunyai arti
konkrits dari jiwa. Kita dapat mengenal jiwa seseorang setelah kita mengamati
perilakunya. Pada konteks ini, perilaku manusia khususnya dibagi menjadi
perilaku yang terbuka dan perilaku tertutup, Perilaku
terbuka yang secara langsung dapat diketahui maknanya, sedangkan perilaku
tertutup adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat
bantu atau metode tertentu, misalnya berpikir, sedih, berkhayal, dan
sebagainya. Anggapan dasar manusia berperilaku, karena adanya dorongan dari
dalam. Dorongan merupakan suatu usaha karena adanya kebutuhan. Dengan demikian
perilaku terjadi karena adanya dorongan untuk pemenuhan kebutuhan. Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan perilaku adalah kegiatan atau aktivitas
manusia yang timbul karena adanya rangsangan, baik yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung.
Maksud mengapa kita harus memahi perilaku pasien agar
kita mudah berinteraksi dengan pasiendengan mengetahui budaya pasien, saat
kapan pasien ingin bercerita tentang masalah-masalahnya. Karena penyimpangan
seksualitas dalam LGBT ini adalah masalah yang benar-benar serius sehingga
harus di hadapi sedini dan seserius mungkin.
Maka dari itu pesan saya mari kita bersama mengehentikan
adanya LGBT dimulai dari hal terkecill yaitu di masyarakat perumahan kita saat
anak anak kecil mulai bertingkah yang menyimpang mari kita bersama tegur agar
kelak mereka tidak akan melakukan perbuatan itu dan menjauh dari segala hal yang
menyimpang.
Daftar Pustaka
Andari, Ariska Dwi. 2016. Hubungan
Persepsi Mahasiswa Tentang LGBT dengan Stigma LGBT
pada mahasiswa kebidanan semster IV di Universitas Aisyiyah Yogyakarta. [skripsi]. Yogyakarta: Universitas
Aisyiyah
Maulana, Elang. 2020. Mengenal
Predator Seksual Indonesia Yang Terjerat 159 Kasus Perkosaan di Manchester. https://www.kompasiana.com/elangmaulana5304/5e13fc23097f3622e1702cc2/menge nal-predator-seksual-indonesia-yang-terjerat-159-kasus-peekosaan-di- manchester?page=1. Diakses 18 Maret 2020 dari Kompasiana.com
Faiqoh, Elok., Falah, Falasifatul. Hubungan
antar sikap terhdap pasien penyakit jiwa dengan perilaku agresif perawat pasien penyakit jiwa. Proyeksi,
Vol. 6 (1), 89-99.
Hartono. Dudi. 2016. Psikologi
[ebook]. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.
Farida, Umi. 2019. Pertarungan Diksi
Dalam Wacana Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender
(LGBT). Semarang: Balai Bahasa Jawa Tengah.
Kiran, Yuke., Dewi Umi Sri Puspita. Pengetahuan
dan Sikap Perawat dalam Memenuhi Kebutuhan
psikologis dan Spiritual Klien Terminal. Cimahi: Akper Rumah Sakit Dustira
0 komentar:
Posting Komentar