Senin, 23 Maret 2020

Yesica Sitorus, 20 Maret 2020

PSIKOSEKSUAL
(LGBT KASUS REYNAHRD SINAGA)

sumber : Kompasiana
7 Januari 2020
Isu lesbian, gay, biseksual dan transgender menjadi wacana yang saling berkontradiksi, baik di masyarakat umum maupun media massa. Sebagian masyarakat menganggap LGBT sebagai sebuat penyakit sosial, sebagian lainnya menempatkan LGBT sebagai pilihan hidup. LGBT kini sedang marak diberitakan diberbagai media baik media cetak maupun media non cetak. Sebagian masyarakat mendukung sebagian masyarakat lagi tidak mendukung. Penyimpangan seksualitas yang terjadi di Indonesia bahkan di luar Indonesia pun tidak dapat diatas lagi.
Makin bertambah canggihnya ilmu makin banyaknya penyimpangan yang terjadi. Sebagian orang yang melarang adanya LGBT mendasarkan diri pada ajaran agaman yang melarang perilaku LGBT dan norma kesusilaan. Selain itu, LGBT dianggap menentang kodrat manusia yang diciptakan berpasangan agar dapt memiliki keturunan. Secara umum juga hukum nasional Indonesia tidak memberikan ruang bagi kelompok LGBT walaupun tidak ditetapkan sebagai tindak pidana.
Seperti di Kota tempat saya tinggal yaitu kota sukabumi Komi Penganggulanan Aids (KPA) Kota Sukabumi menyatakan, da ribuan gay atau lelaki seks lelaki dari hasil pemetaan sekaligus pendataan yang dilakukan sepanjang 2018. Gay sebanyak 1.320 orang, namun 2017 menurun menjadi 1.080 orang, dan untuk 2018 jumlahnya masih di angka ribuan. Seperti topik yang akan saya bahas yaitu mengenai kasus Reynhard Sinaga Gay yang melakukan penyimpangan seksualitas bahkan terbesar di dunia yaitu dengan kasus 159 pemerkosaan.
Beberapa bulan yang lalu Indonesia dikejutkan dengan adanya berita tentang salah satu warga negaranya melakukan hal yang tidak wajar di negera orang lain. Memalukan bangsa dan negara kita  tercinta Indonesia. Reynhard Sinaga yang pindah ke Inggris sejak 2007, ketika dia berusia 24 tahun. Dia diduga melakukan perkosaan terhadap ratusan pria. Korban dari Reynhard berusia belasan atau awal 20-an.
Dikenal dengan nama Reynhard Sinaga yang mengejutkan Kota Manchester, Inggris setelah ia menerima tuduhan 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban sesama jenis. Terdapat 136 pemerkosaaan yang dilakukan Reynhard terhadap korbannya berulang kali.
Kejadian perilaku kejahatan seksual tersebut dilakukan Reynhard Sinaga dalam kurun waktu dua setengah tahun. Yaitu, mulai dari 1 Januari 2015 hingga 2 Juli 2017. (Kompasiana.com). Dilihat dalam BBC Indonesia, Hakim Suzane Goddard dalam putusannya Senin (06/01/2020) menyebut, Reynhard tampak sama sekali tidak menunjukan rasa penyesalan dan tidak ambil peduli terhadap kondisi korban, saat melakukan aksi bejadnya. Bahkan saat vonis hakim dijatuhkan ia tampak tidak bereaksi sama sekali.
Hal itu dibuktikan dengan sikapnya yang selalu mengaku bahwa hubungan seksual tersebut dilakukannya berdasarkan suka sama suka. Disebut, dalam melancarkan aksi pemerkosaanya itu dilakukan di apartemen miliknya sendiri yang berada di pusat Kota Manchester. Dengan berbagai modus, ia membujuk korban pilihannya untuk mampir ke tempat tinggalnya, lalu membiusnya dengan obat yang dicampur dalam minuman alkohol.
Pengadilan berkata bahwa Reynhard mempunyai formula yang telah diuji untuk menemuka korbannya di luar jlub dalam beberapa menit berjalan kaki dari tempatnya. Dia akan pergi setelah tengah malam untuk menunggu di luar klub, biasanya dan memangsa sebagian besar pemuda heteroseksual yang telah diusir penjaga karena kehilangan kesadaran.
Banyak korban yang ia lakukan askinya sambil merekam video dan menyimpannya dalam telepon seluler miliknya, hal ini dibuktikan oleh polisi yang menemukan banyak sekali video porno yang terdapat dalam hp tersangka Reynhard Sinaga.
Reynhard sinaga sudah sangat melanggar nilai-nilai norma bahkan agama yang dianutnya, mempermalukan orangtua. Dia mempunyai kepintaran yang hebat sampai bisa melanjutkan kuliah di luar negri ia sudah mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan orang-orang lain yang sulit untuk berkuliah. Disini orang tualah yang akan disalahkan karena tidak berhasil mendidik anaknya dengan benar. Orang tualah yang di anggap tak mampu bagaimana memilih dan memilah perbuatan yang benar itulah sebabnya perlu komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sedari kecil agar mereka tidak salah dan tidak menyimpang ke arah yang salah seperti Reynhard Sinaga.
Lalu dari beberapa artikel yang saya baca Reynhard mempunyai obat bius yakni GHB yang merupakan obat terlarang kelas C yang berbentuk cairan ataupun bubuk yang tidak berawarna dan tidak berbau biasanya laurt dialam air. Obat GHB diyakini bisa menghasilkan perasaan euforia dalam dosis kecil namun dalam dosis besar bisa menyebabkan kematian. GHB kerab digunakan oleh para penikmat klum malam agar mereka mudah memangsa para korbannya. Aksi reynhard pun terbongkar saat salah satu korbannya yang terbangun dan sadar saat diperkosa kemudian menelopon 999 pada 2 Juni 2017. Polisi percaya Reynhard akan melanjutkan aksinya jika saat itu korbannya tidak terbangun.
Kunci utama disini menurut saya adalah nafsu dan lingkungan, karena apa saya melihat di beberapa media elektronik yang menjelaskan jika reynhard sinaga tinggal didaerah yang memang lingkugan nya ke arah penyimpangan seperti tempat para Gay tempat diskotik malam sehingga ia terbawa oleh arus lingkungan dan tidak bisa menahan hawa nafsunya untuk melakukan tindakan tersebut.
Lagi kita tinggal di Indonesia kita tinggal dengan nama Pancasila banyak para kaum LGBT yang memaksa atau mendesak para pemerintah untuk melegalkan atau menghalalkan jika LGBT itu terjadi di Indonesia. Mereka ingin mendapatkan hak untuk tindak kekerasan, hak atas persamaan hukum yang berlaku tidak ada diskriminisasi dan sebagainya, tapi karena kita pancasila dan kita Indonesia kita harus menolak adanya LGBT di Indonesia dengan segala upaya dan tindakan.
Frustasi adalah gangguan atau kegagalan dalam mencapi tujuan (Nashori, 2008). Sebagai perawat kita harus mengenal dulu perilaku manusia. Perilaku berdasarkan kamus besar bahasa indonesia didefinisikan sebagai suatu tanggapa atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Jadi, perilaku diartukan sebagai reaksi individu terhadap rangsangan. Perilaku berdasarkan sudut pandan biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang dapat diamati baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pada kaitan dengan psikologis, perilaku mempunyai arti konkrits dari jiwa. Kita dapat mengenal jiwa seseorang setelah kita mengamati perilakunya. Pada konteks ini, perilaku manusia khususnya dibagi menjadi perilaku yang terbuka dan perilaku tertutup, Perilaku terbuka yang secara langsung dapat diketahui maknanya, sedangkan perilaku tertutup adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti dengan menggunakan alat bantu atau metode tertentu, misalnya berpikir, sedih, berkhayal, dan sebagainya. Anggapan dasar manusia berperilaku, karena adanya dorongan dari dalam. Dorongan merupakan suatu usaha karena adanya kebutuhan. Dengan demikian perilaku terjadi karena adanya dorongan untuk pemenuhan kebutuhan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan perilaku adalah kegiatan atau aktivitas manusia yang timbul karena adanya rangsangan, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung.
Maksud mengapa kita harus memahi perilaku pasien agar kita mudah berinteraksi dengan pasiendengan mengetahui budaya pasien, saat kapan pasien ingin bercerita tentang masalah-masalahnya. Karena penyimpangan seksualitas dalam LGBT ini adalah masalah yang benar-benar serius sehingga harus di hadapi sedini dan seserius mungkin.
Maka dari itu pesan saya mari kita bersama mengehentikan adanya LGBT dimulai dari hal terkecill yaitu di masyarakat perumahan kita saat anak anak kecil mulai bertingkah yang menyimpang mari kita bersama tegur agar kelak mereka tidak akan melakukan perbuatan itu dan menjauh dari segala hal yang menyimpang.
Daftar Pustaka
Andari, Ariska Dwi. 2016. Hubungan Persepsi Mahasiswa Tentang LGBT dengan Stigma            LGBT pada mahasiswa kebidanan semster IV di Universitas Aisyiyah Yogyakarta.         [skripsi]. Yogyakarta: Universitas Aisyiyah
Maulana, Elang. 2020. Mengenal Predator Seksual Indonesia Yang Terjerat 159 Kasus      Perkosaan di Manchester.     https://www.kompasiana.com/elangmaulana5304/5e13fc23097f3622e1702cc2/menge        nal-predator-seksual-indonesia-yang-terjerat-159-kasus-peekosaan-di-   manchester?page=1. Diakses 18 Maret 2020 dari Kompasiana.com
Faiqoh, Elok., Falah, Falasifatul. Hubungan antar sikap terhdap pasien penyakit jiwa dengan        perilaku agresif perawat pasien penyakit jiwa. Proyeksi, Vol. 6 (1), 89-99.
Hartono. Dudi. 2016. Psikologi [ebook]. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.
Farida, Umi. 2019. Pertarungan Diksi Dalam Wacana Lesbian, Gay, Biseksual, dan          Transgender (LGBT). Semarang: Balai Bahasa Jawa Tengah.
Kiran, Yuke., Dewi Umi Sri Puspita. Pengetahuan dan Sikap Perawat dalam Memenuhi   Kebutuhan psikologis dan Spiritual Klien Terminal. Cimahi: Akper Rumah Sakit           Dustira


0 komentar:

Posting Komentar

Thank U

Hi, thanks sudah menyempatkan waktu untu membaca beberapa blog saya hope u like it, jangan lupa untuk share agar semua orang bisa mengetahui informasi yang ada

quotes

Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir; semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apapun. - Voltaire

Popular Posts

Blog Archive